twitter
rss

MAKALAH
MODEL PERMAINAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN
MATA KULIAH : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
DOSEN : DR. SAMSUDIN
                                                                                

Di susun oleh Kel. 8

Wawan Rohandi
Wawan Suandi
H. Sodri
Titi Suhaeti


PASCA SARJANA
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM AS SYAFI’IYAH JAKARTA
2011








KATA PENGANTAR



Assalamualaikum wr.wb.


Segala puji Hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan kekpada hambanya berupa nikmat ilmu pengetahuan mudah – mudahan Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya serta petunjuk-Nya bagi kita semua. Shalawat serta salam marilah kita limpahkan kepada baginda tercinta Muhammad SAW. Kepada para keluarganya serta para sahaatnya serta para umatnya. Mudah – mudahan kita mendapatkan syafaatnya Amin.

Dengan Kudrat iradah Allah serta pertolongannya, maka yang saya buat dapat terselesaikan pada waktunya. Makalah ini ditunjukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Penembangan Media Pembelajaran, mudah –mudahan makalah ini dapat tercatat sebagai salah satu makalah yang baik.

Penulis berharap supaya para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang positif agar penulis dapat terus berkreatifiras dengan baik pula.



Serang, April 2011 


















DAFTAR ISI


Kata Pengantar ………………………………………………i

Daftar isi ………………………………………………………ii



Bab I

PENDAHULUAN …………………………………………...4


  1. Latar belakang masalah ………………………………………………..……4
  2. Tujuan pembahasan …………………………………………………….......5


BAB II

KAJIAN TEORITIS ………………………………………………………………6


BAB III

PEMBAHASAN ……………………………………………………………………8

BAB IV

KESIMPULAN ……………………………………………………………………13

Daftar Pustaka..........................................................................................................14








BAB I
PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah pilar utama dalam pembentukan mental/ karakter seorang siswa.  Pendidikan yang baik akan membentuk mental atau karakter siswa yang lurus dan terarah. Pembinaan mental yang baik pada akhirnya akan bermuara pada kebaikan di kehidupan yang akan datang. Kehidupan di tengah-tengah masyarakat yang penuh dengan persoalan-persoalan yang rumit.
Dengan berbekal pendidikan yang baik, maka siswa akan mempunyai mental/ karakter yang kuat, dan mempunyai pengetahuan yang luas. Pengetahuan yang luas bisa diperoleh dari bangku sekolah. Di sekolah anak-anak akan memperoleh ilmu pengetahuan yang diberikan oleh guru-guru mereka. Dalam pembelajaran guru dan peserta didik sering dihadapkan pada berbagai masalah, baik yang berkaitan dengan mata pelajaran maupun yang menyangkut hubungan social. Pemecahan masalah pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai cara, melalui diskusi kelas, tanya jawab antara guru dan peserta didik, penemuan dan inkuiri.
Guru yang kreatif senantiasa mencari pendekatan baru dalam memecahkan masalah, tidak terpaku pada cara tertentu yang monoton, melainkan memilih variasi lain yang sesuai. Model bermain dalam pembelajaran  merupakan salah satu alternative yang dapat ditempuh. Hasil penelitian dan percobaan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa model bermain dalam pembelajaran  merupakan salah satu model yang dapat digunakan secara efektif dalam pembelajaran. Dalam hal ini, metode bermain diarahkan pada pemecahan masalah yang menyangkut hubungan antar manusia, terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik.
Metode Pembelajaran Bermain perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan bermain kepada siswa, apabila guruu masih menggunakan paradigma pembelajaran lama dalam arti  komunikasi dalam pembelajaran calistung berlangsung satu arah umumnya dari guru ke siswa, guru lebih mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton sehingga mengakibatkan peserta didik (siswa) merasa jenuh dan tersiksa.
Oleh karena itu dalam membelajarkan Bermain kepada siswa, guru hendaknya lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan model pembelajaran akan tergantung tujuan pembelajarannya, kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik (siswa), kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serfa mengoptimalkan sumber-sumber belajar yang ada.

B.  Tujuan Pambahasan
1.  Mengetahui apakah dengan metode bermain dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.
2. Mengetahui apakah dengan mengunakan dengan metode bermain dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.



















BAB II
KAJIAN TEORITIS

Menurut Hans Daeng (dalam Andang Ismail, 2009: 17) permainan adalah bagian mutlak dari kehidupan anak  dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak. Selanjutnya Andang Ismail (2009: 26) menuturkan bahwa permainan ada dua pengertian.
Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian menang-kalah.
Menurut Kimpraswil (dalam As’adi Muhammad, 2009: 26) mengatakan bahwa definisi permainan adalah usaha olah diri (olah pikiran dan olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalam melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik. trans Metode Permainan dalam Pembelajaran
Lain halnya dengan Joan Freeman dan Utami munandar (dalam Andang Ismail, 2009: 27) mendefinisikan permainan sebagai suatu aktifitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.
Menurut beberapa pendapat para ahli tersebut peneliti menyimpulkan definisi permainan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh beberapa anak untuk mencari kesenangan yang dapat membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik, intelektuan, sosial, moral dan emosional.
Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan).
Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat.
Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan. Permainan sebaiknya dirancang menjadi suatu ‘aksi’ atau kejadian yang dialami sendiri oleh peserta, kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi hikmah yang mendalam (prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran). Wilayah perubahan yang dipengaruhi adalah rana sikap-nilai.
























BAB III
PEMBAHASAN

Usaha-usaha guru dalam membelajarkan siswa merupakan bagian yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu pemilihan berbagai metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama. Menurut Eggen dan Kauchak dalam Wardhani (2005 ), metode pembelajaran adalah pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelaiaran.
Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah satu metode pembeialaran yang dapat diterapkan guru adalah metode pembelajaran Bermain Apakah metode pembelajaran Bermain itu? Metode pembelajaran Bermain merupakan suatu metode pembelaiaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan iika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
Metode pembelajaran bermain mengutamakan kerja sama dalam menvelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nur (2000), semua metode pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada metode pembelajaran bermain berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan metode pembelajaran yang lain. Tujuan metode pembelajaran ( learning) bermain adalah hasil belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.

Prinsip dasar dan ciri-ciri metode pembelajaran bermain
1.      Menurut Nur (200); prinsip dasar dalam pembelajaran bermain sebagai berikut: Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2.      Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota adalah tim.
3.      Kelompok mempunyai tujuan yang sama.
4.      Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.
5.      Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
6.      Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7.      Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok bermain

Sedangkan ciri-ciri metode pembelajaran bermain adalah sebagai berikut :

1.      Siswa dalam kelompok secara bermain menyelesaikan materi belajar sesuai  kompetensi dasar yang akan dicapai.
2.      Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. jika mungkin anggota kelompok berasal
3.      Dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender.
4.      Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masing-masing individu.

Berikut ini berbagai permainan yang dapat meningkatkan kemampuan siswa memecahkan masalah:
Puzzle
Permainan puzzle merupakan permainan melalui potongan gambar, kata, situasi, dan warna yang membutuhkan cara memecahkan masalah secara coba-salah, merupakan salah satu permainan yang terbukti dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan tersebut. Contoh puzzle peta, hewan, rumus, dan sebagainya.
Model bermain dalam pembelajaran Bemain peran membantu meningkatkan kreativitas siswa dalam memecahkan masalah melalui berbagai cara yang bebas dilakukan dalam permainan tersebut. Contoh model bermain dalam pembelajaran  tokoh proklamasi, peran siklus kehidupan, perangkat desa, dan seterusnya.
Balok atau lego Tidak terlalu berbeda dengan puzzle , bermain balok atau lego meningkatkan kreativitas siswa untuk memecahkan masalah ketika ia berupaya membangun sesuatu menggunakan mainan tersebut.
Games
Berbagai games seperti bermain kartu, gambar, benda alam, dan domino atau monopoli merupakan permainan yang mengajarkan siswa strategi memecahkan masalah ketika bermain untuk memenangkan permainan. Tentu saja siswa perlu waktu menguasai permainan jenis ini sebelum ia benar-benar mahir berstrategi.
Siswa dikatakan bermain jika memenuhi kriteria self chosen dan self directed. Siswa yang kompeten dan berpengalaman dalam bermain akan menjadi pelajar yang kreatif, pede, dan memiliki motivasi diri. Yang utama, bermain adalah kerja bagi siswa. Itulah kunci yang harus dipegang guru.
Dengan bermain anak tidak hanya menyerap informasi tapi mereka juga bekerja dengan informasi tersebut, bagaimana aplikasinya dan terus melakukan percobaan berulang-ulang sampai informasi tersebut dimengerti anak.
Ketika bermain, fisik anak juga belajar memahami bagaimana kerja tubuhnya, memperkuat dan mengembangkan otot dan kordinasinya melalui gerak, melatih motorik halusnya (memungut benda-benda kecil, biji-bijian, potongan kertas kecil dan sebagainya). Begitu juga dengan motorik kasar dan keseimbangan, misalnya koprol, memanjat, berlari, jalan dan lain-lain.
Di dalam kegiatan bermain anak juga mengembangkan keterampilan emosinya, rasa percaya diri pada orang lain, kemandirian dan keberanian untuk berinisiatif.
Bermain pura-pura menjadi orang lain, binatang, atau karakter orang lain merupakan tahapan yang sangat menonjol. Anak belajar melihat dari sisi orang lain (empati). Misalnya anak bermasalah ketika dibawa ke dokter, orangtua dapat bermain pura-pura untuk mengatasi rasa ketakutan anak.
Dalam bermain anak mendapatkan penemuan intelektual. Misal, anak bermain mengisi dan mengosongkan botol, anak belajar volume, dan lain-lain. Kelebihan lain yang didapat anak dalam bermain adalah berkembangnya multiple intelegen (kecerdasan jamak).
Berikut ini, beberapa hal yang perlu diketahui guru dalam aktivitas bermain agar siswa dapat bermain.
  1. Siswa perlu ekstra energi. Anak yang sakit, kecil keinginannya untuk bermain.
  2. Siswa harus mempunyai cukup waktu untuk bermain.
  3. Untuk bermain, siswa perlu alat permainan yang sesuai dengan umur dan taraf perkembangannya.
  4. Perlu ruangan untuk bermain, tidak usah terlalu lebar dan tak perlu ruangan khusus. Siswa dapat bermain di ruang kelas, halaman, bahkan di ruang sempit pun.
  5. Perlu pengetahuan cara bermain. Siswa belajar bermain melalui mencoba-coba sendiri, meniru teman-temannya atau diberi tahu caranya oleh orang lain. Cara yang terakhir adalah yang terbaik, karena siswa tidak terbatas pengetahuannya dalam menggunakan alat permainannya dan siswa akan mendapat keuntungan lain lebih banyak.
  6. Perlu teman bermain. Anak Jika siswa bermain sendiri, ia akan kehilangan kesempatan belajar dari teman-temannya. Sebaliknya, kalau terlalu banyak bermain dengan yang lain, hal itu dapat mengakibatkan siswa tidak mempunyai kesempatan yang cukup untuk menghibur diri sendiri dan menemukan kebutuhannya sendiri.

Contoh model bermain dalam pembelajaran Matematika

Seorang guru menyuruh tiap murid menuliskan hitungan sesuai dengan suruhannya tanpa mengatakan apa yang dihitungnya. Suruhan tersebut adalah demikian.

“Tulislah bilangan banyak adikmu”
“Tambah itu dengan tiga”
“Kalikan dua”
“Sekali lagi, kalikan enam.”
“Sekarang, bagi empat”
“Terakhir, kurangi delapan”
Kemudian guru bertanya kepada Budi.
Guru : “Berapa hasil akhir yang kau peroleh?”
Budi : “Sepuluh.”
Guru : “Jadi adikmu tiga orang, bukan?”
Budi : “Ya, Bu.”

Semua anak yang menyebutkan hasil akhir hitungannya dapat ditebak dengan benar jumlah adik masing-masing oleh Guru.
Contoh tersebut merupakan permainan. Hal seperti itu disenangi oleh anak-anak. Yang pertama jawabnya bermacam-macam, asal alasannya dapat diterima. Permainan matematika adalah suatu kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional pengamatan matematika. Tujuan ini dapat menyangkut aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.
Dalam pembelajaran bermain dikembangakan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERMAIN
Terdapat 6 (enam) langkah dalam metode pembelajaran bermain  :
  1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelaiaran dan mengkomunikasikan kompetensi   dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.
2.   Menyajikan informasi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa.
3.   Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
Guru menginformasikan pengelompokan siswa.
4.   Membimbing kelompok belajar.
Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok-kelompok belajar.
2.         Evaluasi.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
6.  Memberikan penghargaan.
Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.






BAB IV
KESIMPULAN

Bermain sangatlah banyak manfaatnya, karena masa anak-anak merupakan masa bermain, seorang guru yang tahu kalau dunia anak adalah dunia bermain, maka guru yang profesional akan memasukkan pembelajaran sedikit demi sedikit melalui bermain, sesuai dengan konsep ketika yaitu belajar sambil bermain, bermain seraya berlajar ( preschool) .
Diharapkan guru mengenalkan dan melatihkan keterampilan proses dan keterampilan bermain sebelum atau selama pembelajaran agar siswa mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta dapat menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut.






















Daftar Pustaka
Anonim. 2008. “Perpustakaan Digital dan Sistem I nformasi Perpustakaan”
(http://www.pdii.lipi.go.id/perpustakaan -digital-dan-sistem-informasiperpustakaan.
html).
Dyah Sulistyorini, “Saatnya Mewujudkan Perpustakaan Digital Nasional”
(http://www.antara.co.id/arc/2008/12/9/saatnya -mewujudkan-perpustakaandigital-
nasional)
Rizal Malarangeng, “Perpustakaan Digital Menyelamatkan Aset Kultural”,
Republika - Minggu, 09 Oktober 2005.
Gary T Peterson, 1975. Conceptualizing Learning Center , AECT Planning and
Operation Media Center: Washington DC.















                                                                                                




5 komentar:

  1. pak maaf sy ambil copy ya cuplikan tulisannya sebagian, buat tambahan tulisan saya. terima kasih

  1. Terima kasih saya copy ....

  1. Dalam poker, ada hal-hal yang tak http://syairhk.net dan http://royalqq.ml bisa Anda sepelekan, karena itu malah akan membawa Anda pada kekalahan

  1. Jadi, jika Anda mau melakukan poker http://datasgp.xyz dan http://datasgp.julienstern.org, lebih baik Anda pahami dulu hal-hal ini, karena bisa memberikan

  1. Anda sesuatu yang berguna, dan Anda akan sangat terbantu, terutama ketika Anda melakukan permainan judi poker ini kristalpoker and kristalqq

Posting Komentar